Welcome

Welcome

Sabtu, 12 November 2011

terbuang begitu saja

          Pada hari senin tanggal 6 bulan november tahun 2011, bapak kepala sekolah mengumumkan bahwa ada perlombaan untuk "Hari Pahlawan" nanti pada tanggal 10 november diantaranya ada lomba membikin poster, komik, pantun, puisi, dan ide kreatif. Aku memilih untuk membikin poster.Hasilnya paling terakhir dikumpulkan pada hari jumat, membikin posternya dari sekarang juga tidak apa-apa. Aku berencana untuk belajar membikin poster bersama pak Arie tetapi, pak Arie sangat sibuk.  Akhirnya aku memilih membikin poster itu sendiri dan ternyata tidak jadi-jadi sampai hari kamis datang.Pada hari kamis juga aku tidak kunjung membikin poster itu sampai akhirnya hari jumat. Aku melihat sorang temanku namanya Diandra dia sangat jago menggambar apalagi komik, komik yang dibikinnya untuk lomba "Hari Pahlawan" sangatlah bagus. Akhirnya aku memutuskan untuk membikin komik. Saat komik itu sudah setengah jadi.. "esah.. kalo bikin komik kotaknya jangan kaku begitu nanti yang baca jadi bosen" kata diandra menasihati. Akupun segera mengulang gambarnya tetapi kali ini lain. Aku menggambarnya menggunakan kertas HVS karena kertas gambar A3 ku sudah tidak ada.
         Karena hari ini aku ada ekskul "Bulutangkis" dan pulang jam 1 siang. Aku memutuskan untuk melanjutkannya (komik) yang tadi aku buat di sekolah sampai jam 2 lalu aku ekskul. Jika gambarnya belum selesai aku bermaksud untuk meninggalkannya di sekolah dan melanjutkannya saat pulang ekskul nanti.Aku ekskul di "Gor Garuda" dekat sekolah karena lapangan tertutup sekolahku belum jadi. Maklum sekolah baru :). Aku kesana naik angkutan umum bersama teman2ku dan juga guru yang selalu mendapingi kita sekaligus yang bertanggung jawab atas ekskul "Bulutangkis" yaitu pak Rachman. Aku adalah satu-satunya anak perempuan yang ikut ekskul itu. 
       Dua jam berlalu tak sadar aku telah membikin setengah dari komik itu dan sebentar lagi selesai. karena terburu2 aku langsung pergi ke toilet sekolah lalu ganti baju dari seragam sekolah menjadi baju olahraga. Setelah itu aku pergi ke kelasku dan menaruh komik yang telah aku gambar diatas meja yang kududuki tadi. Karena percaya kepada prhamu bhakti (yang biasa akrab disebut dengan "office boy")yang tidak akan membuang kertas yang ada di atas meja tersebut, karena setiap barang apapun yang ditemukannya pasti akan dia taruh diatas meja guru (kecuali sampah). Akupun pergi ke "Gor Garuda" bersama teman-temanku. Waktupun serasa begitu cepat dan tak sadar waktunya pulang kembali ke sekolah untuk melanjutkan komik. Karena mobil sekolah tidak dipakai akhrinya kami dijemput memakai mobil itu. Sesampainya di sekolah, aku langsung lari ke kelasku dengan semangat untuk melanjutkan komik tadi. Aku langsung shock karena saat aku lihat meja yang kududuki tadi.. komiknya sudah tidak ada.. rasanya mau menangis. Aku langsung pergi ke meja guru dan mencari-cari komikku laci2nya pun aku periksa dengan teliti. Dan ternyata tidak ada. Aku langsung pergi ke kelas sebelah menemui prhamu bhakti yang sedang membersihkan kelas itu. "bang, liat kertas yang ada di atas meja itu nggak" tanyaku dengan nada panik "wah, nggak tahu tuh.. dek! bentar yaa saya tanya temen saya.. soalnya yang bersihin tadi bukan saya.." jawabnya. Temannya datang dan berkata "yahh, nggak tahu tuh.. dek! nggak ada deh.. kayaknya.." katanya santai " yahh, itu penting bangett.. soalnya buat lomba" kataku dengan nada yang semakin panik. Tiba-tiba orang itu langsung mengorek-ngorek tong sampah dan berkata "ini bukan?" aku yang melihatnya langsung sedih rasanya sakit sekali saat melihat hasil karya yang sengaja dibuat dengan semangat membara itu.. "hahahaaa.. maaf ya dek! saya nggak sengaja hahaa.." katanya santai "suruh dia buat yang persis aja dek!" kata prhamu bhakti yang satu lai membela "aku langsung menundukkan kepala dan langsung meninggalkan kelas "hahahaha... dek saya nggak bisa buat yang kayak gini dek!" katanya sambil tertawa seakan-akan hal itu lucu aku hanya menganggukan kepala lalu pulang. aku langsung pulang dengan muka sedih dan satpam yang melihatku langsung binggung dan berkata "aisyah.. kenapa kok sedih? ada apa?" dia binggung karena biasanya setiap pulang sekolah aku akan senyum2 dan lompat2 seakan-akan hari itu hari yang sangat menyenangkan bagiku. Aku yang hampir mau menangis itu langsung menjawab dengan nada pelan "eng..enggak kok" aku langsung pergi menangis.. dan mengurung diri di kamar. 
         Tetapi aku jadi sadar mungkin itu salahku juga karena dengan sengaja menaruhnya disitu tanpa memberitahu sang prhamu bhakti :')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar